20 January 2016

Kesadaran Diri

Kesadaran diri ialah modal yang amat berharga bagi umat manusia. Kesadaran akan memandu semua aktualisasi, dan ke mana tujuan semua aktivitas mesti diarahkan. Semua persoalan sosial berawal dari kesadaran diri. Almarhum K.H Muhammad Zuhri mengatakan, tragedi kehidupan bermula dari tragedi kesadaran diri manusia. Pertama, ketika diri manusia mencoba memahami dirinya sendiri. Kedua, ketika manusia mulai mengenal semesta.

Pertama, kesadaran diri manusia bagaikan pelita yang menyala. Cahayanya terus menerus berkembang hingga mencapai titik optimalnya. Dan muncullah tragedi ketika umat manusia merasa bahwa dirinya lebih terang dari semua yang lain. Itulah momen kelahiran iblis dalam diri manusia, berupa sikap sombong.
Tragedi kedua terjadi ketika setiap manusia menyadari bahwa ia hidup bersama orang lain di dunia. Lalu muncul kesadaran bahwa fasilitas hidup yang tersedia sangat serba terbatas. Kesadaran kelangkaan sumber daya kemudian bertemu dengan kesadaran kebersamaan hidup, maka lahirlah sikap mementingkan diri sendiri. Itulah momen kelahiran setan kedua dalam diri manusia, berupa keserakahan.
Menurut Pak Muh,panggilan akrab Muhammad Zuhri, dua tragedi kesadaran telah melibatkan setiap manusia sepanjang zaman, dan telah melahirkan sikap negatif terhadap kenyataan. Fenomena yang muncul ialah bentuk-bentuk budaya yang ditegakkan atas kepentingan sepihak (ke dalam) demi menyelamatkan diri dari kelompok lain yang dianggap lawan. Maka lenyaplah motif berlomba-lomba dalam kebaikan (fastabiqul khairat) dan motif kasih sayang bagi seluruh alam (rahmatan lil alamien).
Pandangan Pak Muh seperti mengevaluasi banyak hal tentang kenyataan. Fakta sosial nyatanya kerap berujung pada kebuntuan dan malapetaka karena ego manusia yang serba mementingkan diri sendiri. Dikobarkan terus menerus hingga menjauhi kebenaran. Lalu, muncullah sikap benci yang beternak jadi permusuhan. Sikap kontra produktif biasa terjadi, dan justru akibat hal-hal yang kecil. Jalan kreatif, manusiawi dan layak, sangat biasa dimatikan oleh manusia sendiri


0 comments:

Post a Comment