30 July 2018

Al-Munawwir dan Bahasa Agama

`` M. Syafi'ie
Ini Al-Munawwir, kamus bahasa arab terlengkap yang saya miliki. Disusun Ahmad Warson Munawwir, ditelaah dan dikoreksi oleh KH. Ali Ma'shum dan KH Zainal Abidin Munawwir. Di kamus ini ribuan kata disajikan.
Melihat kamus besar ini betapa kaya kata dan makna bahasa arab itu. Pada terbitan kedua ini saja (1997), penyusun mengakui kesulitan memasukkan kosa kata arab dan maknanya yang berkembang pesat seiring perkembangan budaya dan teknologi.


Sebab itu, saya tidak membayangkan bagaimana Al-Qur'an dan Hadist yang mengunakan bahasa arab itu dimaknai umat Islam yang berbeda bahasa di dunia. Karena seperti yang kita ketahui, makna kosa kata itu berkembang, dan bahasa dalam teks Qur'an dan hadist--utamanya Al-Qur'an--bersifat sastrawi, di mana tak ada sastrawan arab --apalagi yang bukan arab--yang sanggup menandingi keindahannya.
Al-Qur'an dan Hadist adalah sumber utama hukum Islam, sebab keduanya umat Islam mengerti tentang perbedaan pandangan tentang hukum di kalangan cendikiawan. Mengapa berbeda? Diantaranya karena bahasa arab bisa bermakna luas, apalagi ada konteks yang melatari lahirnya teks. Dan Al-Qur'an dan hadist tidak semata berisi ajaran tentang hukum, ada lapisan tema yang luas dan mendalam.
Di balik teks Al-Qur'an dan hadist, sesuatu yang perlu direnungi terus menerus : apa hakekat maksud dari sang pembuat teks itu? Allahu A'lam Bisshowab

0 comments:

Post a Comment