30 July 2018

Yusuf Qordhawi yang Ikhawanul Muslimin

```M. Syafi'ie

Dua buku Yusuf Qordhawi yang telah saya baca, yakni Fiqh Perbedaan Pendapat (Fiqh Ikhtilaf) dan Islam Jalan Tengah : Menjauhi Sikap Berlebihan dalam Beragama.
Mengapa suka Qordhawi yang notabene pengagum Hassan Al-Banna dan pernah dipenjara rezim Mesir karena terlibat dalam organisasi Ikhwanul Muslimin? Itulah uniknya. Qordawi termasuk sosok pemikir, dan ia biasa berbeda pendapat dengan pemikir Islam lainnya, termasuk dengan mereka yang suka dengan semangat takfiri. Mungkin karena biasa 'didebat bahkan dikafirkan', Qordhawi melahirkan dua buku yang sangat berguna di atas.


Dalam buku Islam Jalan Tengah terbitan Mizan, Qordhawi berusaha keras mengeluarkan seluruh dalil agama untuk menegaskan bahwa Islam sangat menentang sikap tatharruf diny (sikap ekstrem atau berlebihan dalam agama), ghuluww (sikap kelewat batas), tanatthu' (sok pintar, sok konsekwen) dan tasydid (mempersulit). Nash-nash Islam menurut Qordhawi menyeru jalan i'tidal (semangat keadilan) dan tawassuth (moderat dan jalan tengah) seperti ditegaskan dalam Qs. Al-Baqoroh : 143.
Dalam buku ini Qordhawi banyak menukil dalil, diantaranya hadist yang dirawikan Imam Ahmad dalam musnad Al-Nasa'i dan Ibn Majah, serta Al-Hakim dalam Al-Mustadrak, dari Abdullah bin Abbas bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, "Hindarkanlah darimu sikap melampaui batas dalam agama, karena sesungguhnya orang-orang sebelum kamu telah binasa karenanya."
Membaca dua karya Qordhawi di atas, semakin memperjelas bagaimana sebaiknya orang Islam menjalankan ajaran agamanya. Qordhawi yang diklaim bagian dari organisasi Ikhawanul Muslimin serasa telah menjadi pendakwah NU (organisasi Islam yang concern pada Islam tawasuth, tawazun dan tasamuh) dan Muhammadiyah (organisasi Islam yang concern pada semangat pemurnian dan pembaharuan Islam) yang sejak awal kemerdekaan concern dengan semangat beragama yang terbuka.

0 comments:

Post a Comment