30 July 2018

Kamus Bahasa Madura

`` M. Syafi'ie
Saat mau menikah, saya dihadapkan dengan takdir bahwa semua kita berbeda. Salah satunya bahasa. Saya dari madura, otomatis keluarga saya berbahasa madura. Istri saya campuran : Bapak mertua Jawa, Ibu mertua Jakarta. Ketiganya tinggal di Riau, Sumatra.
Ketika menikah, kenyataan itu terjadi. Mertua dan istri tidak bisa berbahasa madura, dan Ibu saya tidak fasih berbahasa Indonesia. Terjadilah percakapan dengan bahasa isyarat. Saat itu saya semakin mengerti, bahwa bahasa isyarat adalah bahasa paling mudah dicerna dan lebih universal dibanding bahasa yang lain.


Agar tidak terkucil ketika di madura, istri saya belikan kamus bahasa madura. Ternyata sulit mencari kamus berbahasa daerah, bahkan saya cari di toko-toko buku madura sendiri tidak ada. Saya malah menemukannya di Gramedia dengan harga yang relatif mahal.
Kamus madura itu saya serahkan kepada istri, dia menghafalnya beberapa. Tantangan selanjutnya adalah menggunakan bahasa secara tepat. Sebab bahasa ada struktur, kosa kata, makna, dan tingkatan halus kasarnya.
Saya kebayang, betapa rumitnya pergaulan seandainya tak ada bahasa nasional, tak ada bahasa internasional. Konon, Indonesia menjadi negara paling banyak kedua setelah Papua Nugini, yakni sekitar 742 bahasa daerah. Dunia internasional sendiri katanya sekitar 7000 bahasa.
Sampai di sini saya sadar, betapa kaya, rumit, unik, dan pluralnya bahasa lokal di dunia. Bahasa itu walau kita telah belajar tetapi tidak mempraktekkan, pada akhirnya berlaku pribahasa : Nga'-Enga' Daba' ðŸ˜…

0 comments:

Post a Comment