31 October 2018

Gempa Sebagai Azab

~~ M. Syafi'ie

Madura tempat saya lahir kemarin gempa. Berselang beberapa jam dari kejadian saya telpon Ibu tapi tidak diangkat, akhirnya paman yang merespon. "Semua baik-baik, hanya kayak dibangunkan."
Saya bersyukur sebagian besar dalam keadaan baik. Walaupun duka dan doa tetap terucap bagi beberapa korban yang meninggal, luka-luka dan rumahnya roboh. Gempa berkekuatan 6,4 skala richer yang berpusat di Situbondo ini lumayan besar, setidaknya lebih besar dari gempa Jogja tahun 2006 yang kekuatannya 5,9 SR. Korban jiwa di Jogja sangat besar, karena lebih dari 6000 orang meninggal.

Setelah gempa di Jogja, ada pengalaman yang saya hadapi. Jogja waktu itu dikritik karena tempat ini dinilai banyak maksiat. Gempa pasti azab Allah kata beberapa orang. Saya tidak mengelak, itu satu faktor dari beberapa faktor. Kemudian kita menemukan fakta bahwa daerah lain yang konon katanya 'terjaga' dari maksiat juga terkena gempa dan tsunami. Bahkan lebih besar.
Waktu itu saya katakan, Jogja dan beberapa daerah di Indonesia secara geografi berpotensi terkena bencana alam. Indonesia adalah negara tropis yang diapit empat lempeng taktonik yang setiap saat bisa menggerakkan tanah dan dikelilingi banyak gunung api yang sangat aktif. Indonesia berada di zona cincin api (ring of fire), tempat bertemunya lempeng bumi, utamanya lempeng pasifik. Karena itu, gempa, erupsi merapi, tsunami dan tanah longsor bisa dikatakan sudah takdir di Indonesia dan beberapa negara di dunia.
Diskusi waktu itu lebih banyak menafikan pendekatan yang kedua. Gempa semata dilihat sebagai azab, bukan sebagai peristiwa ilmiah. Akibatnya, bencana semata dilihat sebagai peristiwa mistis (cukup dengan meminta ampun) dan menghindarkan diri dari memperbaiki keadaan secara ilmiah. Misal, kita tidak serius memikirkan desain rumah tahan gempa, deteksi dini, memikirkan daerah2 yang rawan bencana, dan seterusnya. Dalam banyak hal, kita mesti belajar kepada warga Jepang soal kesadaran dan tata kelola bencana alam.
x

0 comments:

Post a Comment