23 August 2018

Jati Diri Anak

~~ M. Syafi'ie
Bisakah kita mengantarkan anak-anak menemukan jati dirinya? Sebagai orang tua saya selalu bertanya soal ini. Saya adalah bagian dari lingkungan yang membentuk jati diri seorang anak.
Pertanyaan ini muncul karena dalam beberapa kajian disebutkan bahwa anak yang tidak berhasil menemukan jati dirinya, dia akan tersiksa, terbelenggu, dan hidup dalam keterpaksaan yang sulit dilawannya. Dia akan bergerak atas desakan eksternal, dan mengesampingkan diri yang otentik.


Apa yang menyebabkan itu? Lingkungan. Ada orang tua yang kasar dan serba sepihak dalam memutuskan sesuatu; guru yang tidak mengerti anak-anak; kurikulum yang tidak ramah anak; tontonan yang tidak membuka kesadaran; iklan yang memutarbalikkan kebenaran; kekuasaan yang otoriter; dan lingkungan sosial yang tidak mengembangkan tradisi dialog dan kesetaraan. Ada banyak faktor yang mempengaruhi kedirian seorang anak.
Di masa lalu, Ivan Illich menyalahkan sistem sekolah karena hanya menanamkan kepalsuan. Sekolah candu belaka. Paulo Freire mengkritik sistem pendidikan yang katanya tidak membebaskan. Anak yang hanya jadi obyek, bukan subyek. Ada banyak penulis lain yang menceritakan bahwa lingkungan yang menyebabkan anak kehilangan diri dan mengubur minat terbaiknya.
Sampai disini saya masih bertanya, bisakah kita mengantarkan anak menemukan dirinya? Itu tergantung kita

0 comments:

Post a Comment