~~
Tak terasa temu inklusi 2014 sebentar lagi akan dilangsungkan.
Tempatnya di Desa Sendangtirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta. Temanya :
“Inklusi dari Desa : Menggalang Apresiasi, Menggagas Inovasi dan
Membangun Misi.” Akan begitu banyak kegiatan dalam pertemuan ini,
diantaranya seminar desa, sharing kerja-kerja inklusi, beragam workshop,
pameran-pameran, ragam lomba, pentas budaya dan pasar malam. Pertemuan
ini, pasti akan meriah.
Seperti tema kegiatan, panitia sepertinya ingin
mengawali perubahan keindonesiaan yang inklusi lewat desa. Desa kita
tahu adalah kumpulan dari beberapa unit pemukiman perkampungan, Desa
juga adalah unit pengelolaan pemerintahan terkecil yang langsung
bersentuhan dengan masyarakat secara ril. Membaca tata kelola Indonesia,
sederhananya, lihatlah pengelolaan desa! Rakyat yang tak punya KTP, tak
terdata dalam jaminan, tak mendapat hak pilih, tak dapat bantuan hukum,
semua bermuara pada pengelolaan desa. Maka, apresiasi sangat tinggi
jika pemerintah saat ini telah mengesahkan Undang-Undang Desa dan akan
menggelontorkan dana untuk tiap desa sekitar 1,4 milyar. Dana yang cukup
banyak, dan sungguh akan bermanfaat jika pengelolaannya betul-betul
untuk kepentingan publik.
Dan poin penting dari pertemuan temu inklusi 2014 ini ialah ajakan
kepada setiap orang untuk menjadi pribadi dan bergabung dalam komunitas
masyarakat yang inklusif. Apa itu masyarakat inklusif? Sederhananya
ialah masyarakat yang secara sadar dan terbuka menerima segala ragam
perbedaan manusia, baik jenis kelamin, fisik, karakter, status ekonomi,
agama, kepercayaan, warna kulit, suku, dan perbedaan kemanusiaan
lainnya. Linkungan masyarakat inklusif menghendaki keterbukaan
komunikasi, tak ada pembedaan, ramah dan menyenangkan, respect terhadap
perbedaan serta lingkungan yang fleksibel dan dinamis. Perbedaan adalah
rahmat, itulah pesan agamanya. Tugas pemerintah dan masyarakat adalah
mengormati perbedaan-perbedaan itu. Interaksi sosial mesti dijalankan
tanpa diskriminasi. Pelayanan dan sarana prasarana publik mesti dikelola
dan didesain secara universal (universal design).
Akhirnya, mari
kita sukseskan temu inklusi 2014 ini. Mari kita resapi makna dan
filosofi kegiatannya. Informasi lebih lengkap bisa dilihat di website :
http://ti2014.solider.or.id/.
22 December 2014
Temu Inklusi 2014
Monday, December 22, 2014
No comments
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment