23 December 2014

Tak Hanya Terang

~~


Terkondisikan dalam terang, pikiran dan perasaan kerap lupa akan gelap. Menafikan hal-hal yang remang. Padahal, di balik kondisi terang, ada kondisi gelap dan remang terlebih dulu. Semestinya, proses dan kondisi yang gelap, remang dan terang dimaknai secara bersamaan. Penunggalan kondisi akan berdampak pada pengurangan proses belajar, memotong sejarah dan meniadakan hal-hal lain yang saling menopang.


Itu sebabnya, aku mulai paham bahwa hidup tak akan baik jika dibaca dan dimaknai dalam satu sudut. aku mulai mengkritik kehidupan dan cara hidup yang menghendaki titik kemapanan, pusat kenyamanan, satu ideologi, satu suara, satu pikiran dan cara pandang yang tidak ditranformasi. Segala sesuatu yang dibaca hanya dari satu sudut akan melahirkan absolutism dan pemaksaan pada yang yang lain.

Saat ini, aku belajar dan bekerja untuk membaca kembali, melakukan refleksi dan mendengarkan suara-suara terdalam yang jujur. Aku sepakat dengan Sitor Sitomurang dalam puisinya: Ketidakpastian ialah udara bagi pemikiran untuk hidup/Ketidakpastian ialah keagungan wajah petualangan../Ketidakpastian ialah kepercayaan yang mengenal dirinya/Ketidakpastian ialah kepastian yang tidak memerlukan sejarah../Ketidakpastian ialah kematian dari saat ke saat/Ketidakpastian ialah hidup yang tidak layak dijadikan rumah 


0 comments:

Post a Comment