22 December 2014

BBM Naik Lagi

~~

Mengapa Bahan Bakar Minyak (BBM) selalu dinaikkan? Termasuk saat ini (18 Nov. 2014). Itu pertanyaan yg selalu menyertaiku tatkaka BBM naik. Sebab itu pula saya dan bbrp aktifis di Jogja belajar tentang sistem ekonomi, salah satunya kpd mas Awalil Rizky dan Revrisond Baswir.

Di tiap rezim, utamanya pasca jatuhnya Orba, selalu ad wacana kenaikan BBM. Semakin kesini, BBM selalu naik. Tak ad wacana BBM diturunkan, atau minimal distabilkan dg harga yg sdh ada. Pendapatku, masih mirip dengan beberapa tahun lalu : sistem ekonomi indonesia saat ini tdk dibangun dg prinsip2 kemandirian. Pasar tradisional terbunuh. Ekonomi masyarakat kecil tdk diberdayakan. Sistem ekonomi negara digantungkan pada sistem pasar yg tak seimbang. Akibatnya : sistem ekonomi gampang ambruk. Terhuyung-huyung. Sedikit ad guncangan, sistem ekonomi pemerintahan kolaps.

Dan kita pun tahu bahwa bahan bakar minyak di Indonesia adalah bagian yg tak terkelola dg mandiri itu. Tata kelolanya sgt tdk fair utk Indonesia. Ad begitu banyak mafia yg bermain, baik lokal atau pun dari negara yg lain. Karena itu, rencana pemberantasan mafia minyak adl satu fase perbaikan di tengah fase2 lain yg tak kalah fundamental.

Saat ini, BBM tlh naik lagi. Jokowi-JK sgt enteng mengumumkannya. Logika berfikirnya pun sdh sangat neoliberal. Negara hendak lari utk mensubsidi rakyat. Dialihkan ke usaha produktif rakyat? Seperti apa bentuknya?

Rakyat semakin kesini tanpa disadari telah semakin kehilangan kekuatannya. Tanah, usaha, pekerjaan dan ekonominya tlh banyak dikuasai pengusaha raksasa. Kondisi rakyat senyatanya rentan. Demikian juga Negara, walau punya konstitusi, senyatanya negara rentan atas kendali kesewenang-wenangan pasar.

Namun demikian, yg dibutuhkan saat ini adalah political will negara utk merdeka secara ekonomi! Jika Jokowi-JK mengusung gagasan revolusi mental, maka pertama yg harus direvolusi adl sistem kepemimpinan, utamanya cara berfikir Jokowi-JK dlm memperbaiki sistem ekonomi

0 comments:

Post a Comment