22 December 2014

Keberagaman

~~

Aku melangkah di tengah penasaran dan keingintahuan. Aku berdialog dengan  aktor-aktor dan berbagai elemen yang dulu hanya muncul dalam diskusi. Aku bertemu dengan para Kyai yang katanya keras, bertemu dengan tertuduh teroris dan keluarganya, bercengkrama dengan pejuang kemerdekaan, pelacur, waria, tokoh sufi, difabel, politisi, tokoh pergerakan dan beberapa pribadi unik lainnya. Demikian juga dengan ragam organisasi yang menaungi berbagai varian kepribadian itu.

Semua perjumpaanku menyisakan pesan cara pandang bahwa kehidupan dan interaksi sosial tak mungkin diseragamkan. Setiap manusia pasti berbeda-beda dan akan menghidupi fitrahnya. Mereka lahir dari sejarah, gejolak sosiologis, kepribadian psikologis dan biologis, serta perkembangan pengetahuan yang terus menerus. 

Aku kemudian tak lagi ngotot dengan sikap dan cara pandang yang seringkali menyalahkan dan tunggal. Aku pun sadar dengan kekeliruan rezim yg selalu menghendaki keseragaman pandangan. Saat ini, aku menghindari cara pandang yang satu sudut,  positivis dan kaku. Aku mulai dialektis.  Sampai disini, aku bersyukur karena mulai mengerti tentang keniscayaan perbedaan sebagaimana dinyatakan Allah sebagai rahmat

0 comments:

Post a Comment