~~
Hari ini, 3 Desember adalah hari difabel internasional. Ditetapkan
oleh Majelis Umum PBB lewat resolusi No. 47/3 tahun 1992. AGENDA [Asean
General Election for Disability access] pernah merilis bhw difabel di
seluruh dunia mencapai 15%. Menurut ILO, difabel di Indonesia setidaknya
mencapai 10% dari total seluruh penduduk [sekitar 24 juta orang].
Dari rilis data yg ada, terpenting adalah pengakuan bahwa difabel
bukanlah komunitas yg kecil, tapi sangat besar. Difabel terdiri dari
pribadi-pribadi yg beragam difabilitas dan kemanusiaannya. Sebagai
manusia, difabel tak layak di jumlah. Setiap manusia mesti diberlakukan
sesuai harkat dan martabatnya, apapun identitas yg melekat pada manusia
itu.
Dan, sampai saat ini,
difabel masih tersudutkan. Terdiskriminasi. Terlupakan dari
pertimbangan-pertimbangan kebijakan publik. Sarana prasarana dan
pelayanan publik masih belum aksesibel. Kebijakan publik masih dzalim
kepada difabel.
Belum lagi persoalan relasi dan interaksi sosial.
Difabel masih terletakkan di bawah. Mansour Fakih sempat menulis :
Difabel dilekatkan sebagai pribadi yg tidak normal, tidak bisa dan tidak
mampu. Satu konstruksi sosial yg berakibat pada peniadaan hak-hak
difabel utk membangun relasi sosial yg inklusi.
Kini, jumlah
difabel itu tak surut. Potret ketiadaan hak-hak terpantau dimana-mana.
Dan pemangku kebijakan, tak cukup memiliki political will utk mengubah
wajah kedzaliman menjadi rahmat dan keadilan. Program2 yg ada tak
terkelola dg layak. Hanya seremoni dan artifisial. Korupsi utk pelayanan
difabel pun terjadi dg sistematis.
Akhirnya, selamat merayakan
hari difabel internasional bagi teman2 yg merayakannya. Di balik
kesemarautan kebijakan, kita tak boleh putus asa. Mari kita sirami
harapan dengan doa dan langkah yg lebih nyata
22 December 2014
Selamat Hari Difabel Internasional
Monday, December 22, 2014
No comments
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment