22 December 2014

Selamat Hari Difabel Internasional

 ~~

Hari ini, 3 Desember adalah hari difabel internasional. Ditetapkan oleh Majelis Umum PBB lewat resolusi No. 47/3 tahun 1992. AGENDA [Asean General Election for Disability access] pernah merilis bhw difabel di seluruh dunia mencapai 15%. Menurut ILO, difabel di Indonesia setidaknya mencapai 10% dari total seluruh penduduk [sekitar 24 juta orang].

Dari rilis data yg ada, terpenting adalah pengakuan bahwa difabel bukanlah komunitas yg kecil, tapi sangat besar. Difabel terdiri dari pribadi-pribadi yg beragam difabilitas dan kemanusiaannya. Sebagai manusia, difabel tak layak di jumlah. Setiap manusia mesti diberlakukan sesuai harkat dan martabatnya, apapun identitas yg melekat pada manusia itu.

Dan, sampai saat ini, difabel masih tersudutkan. Terdiskriminasi. Terlupakan dari pertimbangan-pertimbangan kebijakan publik. Sarana prasarana dan pelayanan publik masih belum aksesibel. Kebijakan publik masih dzalim kepada difabel.

Belum lagi persoalan relasi dan interaksi sosial. Difabel masih terletakkan di bawah. Mansour Fakih sempat menulis : Difabel dilekatkan sebagai pribadi yg tidak normal, tidak bisa dan tidak mampu. Satu konstruksi sosial yg berakibat pada peniadaan hak-hak difabel utk membangun relasi sosial yg inklusi.

Kini, jumlah difabel itu tak surut. Potret ketiadaan hak-hak terpantau dimana-mana. Dan pemangku kebijakan, tak cukup memiliki political will utk mengubah wajah kedzaliman menjadi rahmat dan keadilan. Program2 yg ada tak terkelola dg layak. Hanya seremoni dan artifisial. Korupsi utk pelayanan difabel pun terjadi dg sistematis.
Akhirnya, selamat merayakan hari difabel internasional bagi teman2 yg merayakannya. Di balik kesemarautan kebijakan, kita tak boleh putus asa. Mari kita sirami harapan dengan doa dan langkah yg lebih nyata

0 comments:

Post a Comment